Monday, December 8, 2008

bila dah sayang

Bila kita sayang orang tu
Kita terima je apa yg org tu kata
Tapi bila dia kata kat kita?
Hati kata takpe manusia tak perfect..

Bila kita sayang orang tu
Kita tunggu dia lame pun takpe
Tapi bila dia tunggu kita???
dia marah-marah
Hati kata ala, adatlah ada yang menununggu n ditunggu..

Bila kita sayang orang tu
Kita x tdo pn x pe layan dia yg tengah bosan,
Tapi bila kita bosan
Ada dia layan kita?
Hati kata takpe dia busy kot..

Bila kita sayang orang tu
Kita gadoh dengan dia, kita diam je
Tapi dia heboh 1 dunia
Hati kata takpe, dia tension tu..

Bila kita sayang orang tu
Kita call nak cakap ngan dia
Tapi dia bagi phone kat orang laen
Bila jadi camtu, takpe
Hati kata, tak pe, layan je, kawan dia, kawan kita gak..

Bila kita sayang orang tu
Kita bercerita dgn dia, ibarat cerita ngan tunggul lagi baik
Tapi bila dia bercerita ngan kita
Kita dengar, sepatah-sepatah kite ingat
Hati kata takpe sayang la katakan..

Bila kita sayang orang tu
Kita dan dia lapar
Tapi kita bagi sume roti kita kat dia
Hati kata, ala jagalah hati dia, sian dia..

Bila kita sayang orang tu
Kita sanggup bagi dia rest bila dia letih,
Tapi bila kita letih, dia suruh jugak kita layan dia bila dia bosan
Adil ker macam tu?
Hati kata, ala bukan selalu pun..

Bila kita sayang orang tu
Kita jadi cam orang gila apabila dengar dia sakit,
Tp bila kita tengah sakit,
Dia siap kuar ngan kawan-kawan dia meraikan hari kesakitan kita,
Hati kata, ala takpe, tak kn dia nak berkepit ngan kita 24 jam..

Bila kita sayang orang tu
Kita tak pernah pentingkan diri sendiri
Tapi dia hipokrit tahap gaban
Hati kata takpe, dia memang camtu kene lah terima..

Bila kita sayang orang tu
Kita tak sanggup tengok dia derita
Tapi dia tak pernah hargai diri kita,
Hati kata, tau tak betapa kita sayangkan dia??

Bila kita sayang orang tu
Kita sanggup tinggalkan dia selama-lamanya
Untuk dia bahagia
Tapi adakah dia tahu pengorbanan yang kita lakukan itu??

Monday, December 1, 2008

Info for Turbo (basic) - How a turbo system works



How A Turbo System Works? (Basic)

Engine power is proportional to the amount of air and fuel that can get into the cylinders. All things being equal, larger engines flow more air and as such will produce more power. If we want our small engine to perform like a big engine, or simply make our bigger engine produce more power, our ultimate objective is to draw more air into the cylinder. So how does a turbocharger get more air into the engine?



1 Compressor Inlet
2 Compressor Discharge
3 Charge air cooler (CAC)
4 Intake Valve
5 Exhaust Valve
6 Turbine Inlet
7 Turbine Discharge

The air filter through which ambient air passes before entering the compressor. The air is then compressed which raises the air’s density (mass / unit volume).Many turbocharged engines have a charge air cooler(aka intercooler) that cools the compressed air to further increase its density and to increase resistance to detonation.

After passing through the intake manifold, the air enters the engine’s cylinders, which contain a fixed volume. Since the air is at elevated density, each cylinder can draw in an increased mass flow rate of air. Higher air mass flow rate allows a higher fuel flow rate (with similar air/fuel ratio). Combusting more fuel results in more power being produced for a given size or displacement.

After the fuel is burned in the cylinder it is exhausted during the cylinder’s exhaust stroke in to the exhaust manifold.The high temperature gas then continues on to the turbine. The turbine creates backpressure on the engine which means engine exhaust pressure is higher than atmospheric pressure. A pressure and temperature drop occurs (expansion) across the turbine, which harnesses the exhaust gas’ energy to provide the power necessary to drive the compressor.

Components of Turbocharger




BOV
The Blow-Off valve (BOV) is a pressure relief device on the intake tract to prevent the turbo’s compressor from going into surge. When the throttle is closed rapidly, the airflow is quickly reduced, causing flow instability and pressure fluctuations. These rapidly cycling pressure fluctuations are the audible evidence of surge. Surge can eventually lead to thrust bearing failure due to the high loads associated with it. Blow-Off valves use a combination of manifold pressure signal and spring force to detect when the throttle is closed. When the throttle is closed rapidly, the BOV vents boost in the intake tract to atmosphere to relieve the pressure; helping to eliminate the phenomenon of surge.



WASTEGATE
On the exhaust side, a Wastegates provides us a means to control the boost pressure of the engine. There are two configurations of Wastegates, internal or external. Both internal and external Wastegates provide a means to bypass exhaust flow from the turbine wheel. Bypassing this energy (e.g. exhaust flow) reduces the power driving the turbine wheel to match the power required for a given boost level. Similar to the BOV, the Wastegates uses boost pressure and spring force to regulate the flow bypassing the turbine.

Internal Wastegates are built into the turbine housing and consist of a “flapper” valve, crank arm, rod end, and pneumatic actuator. It is important to connect this actuator only to boost pressure; i.e. it is not designed to handle vacuum and as such should not be referenced to an intake manifold.

External Wastegates are added to the exhaust plumbing on the exhaust manifold or header. The advantage of external Wastegates is that the bypassed flow can be reintroduced into the exhaust stream further downstream of the turbine. This tends to improve the turbine’s performance. On racing applications, this Wastegated exhaust flow can be vented directly to atmosphere.
Please note, although no boardcode and smiley buttons are shown, they are still useable

Sunday, November 9, 2008

hati seorang bapa

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.


Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya

Anak Perempuan: "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?" Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.

Ayah : "Sebab aku lelaki."

Anak perempuan itu berkata sendirian

Anak Perempuan: "Aku tidak mengerti"...

Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan.

Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan

Ayah: "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki." Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.

Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya

Anak Perempuan: "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

Ibunya menjawab

Ibu: "Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."

Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari jawapan, mengapa wajah ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung."




"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya".

"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-anaknya."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."

"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga ( seri / penyokong ), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

keindahan alam part 2





keindahan alam